09 March 2007

Old friend never end

segelintir orang dari masa lalu....

Namanya Pipit. Salah satu alasan kenapa aku betah berlama-lama ngobrol dengannya adalah selera musiknya yang pria banget. Kami berbicara tentang Guns and Roses, kami berbicara tentang Slank (well, dulu mereka emang keren banget), kami berbicara tentang rumah sakit dengan lagu "hilang" nya, kami berbicara tentang sebuah band yang dikasetnya bergambar sebuah kapal otok-otok. Ya, band itu bernama pure saturday. Suara pipit juga bagus. Aku masih ingat sering sekali Yogi dajal bawa gitar ke kelas kemudian kami bernyanyi bersama. Dua tahun berada di ruang kelas yang sama. Dia bendahara kelas, sekaligus tukang catet materi dipapan tulis depan kelas. sedangkan aku, warga kelas kebanyakan. Kemudian tiba saat itu, aku lebih memilih kelas ipa dan ia lebih memilih kelas ips. Saat itu ada sedikit banyak diskriminasi tentang 2 hal diatas. Dia tinggal dibagian atas dari skema sekolah kami, sedangkan saya tinggal dibawah, well setidaknya lebih deket ke lapangan basket dan kantin.

Sekarang, setelah bertahun-tahun lamanya tidak pernah berusaha mencari kabar mereka yang pernah ada dijaman sekolah dulu, friendster membawa sebuah profile tepat dihadapan monitor 17 inchi ini. Seseorang dengan jilbab menghiasi penampilannya, wajah yang masih aku ingat. Memang... friendster layak disebut dengan keajaiban dunia ke-8. (btw keajaiban dunia ada keberapa sih?)

Sekarang, saatnya menambah group baru di contact list Yahoo messenger-ku. Aku namai dengan nostalgila. Tempat buat mereka yang khusus datang sengaja ataupun tak sengaja dari bagian masa lalu yang mereka sebut dengan SMA.

btw... smanda sucks! ahhahaha......

Obituary

Usianya masih muda, 1884 hari saja. Tak banyak yang bisa orang ingat tentang dia. Cara ia berjalan, mengatupkan mata ketika tidur, menyeruput kopi, cara ia bermimpi, berlari kemudian terjatuh, atau mulutnya yang belepotan saos cilok.

Orang tak lagi ingat bagaimana senyum yang menghiasi bibirnya ketika melihat sebuah sosok yang telah ia tunggu 8 jam lamanya dipojokan sebuah kota. Orang tak lagi ingat badannya yang lemah terkulai diranjang putih rumah sakit tengah kota. Orang tak lagi ingat bagaimana ia menyublim, menguap dan membeku diwaktu yang bersamaan.

Hari ini selang penunjang itu telah dicabut, tidak secara paksa. Ia mengakhiri semuanya, setelah lama tak berdaya berada dikeadaan koma. Aang. Hari ini telah tiada.

07 March 2007

Sigh....

I had learned that if you chase a dream...
especially one with plastic chests...
you can miss the real beauty in front of your eyes.
dari film borat

Aku selingkuh!

se.ling.kuh a 1 tidak berterus terang; tidak jujur; suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; curang; serong.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, 1991)

Kamu tahu, mungkin ini namanya selingkuh. Kamu. Aku. Iya. Ini selingkuh. Aku tidak ahli dalam hal ini, tapi aku yakin sekali. Ini selingkuh, pasti.

Tuhkan, kamu sih.....

*Setelah kamu baca posting ini, kita pasti akan tergelak... karena hidup terlalu lucu saat ini, have a nice trip!*

06 March 2007

auch!


Poto ini bukan belati, walaupun masih sama-sama bisa menyakiti.

04 March 2007

Menu malam ini

Indomie rebus adalah kawanmu... indomie rebus adalah kawanmu.... indomie rebus adalah kawan mu. Menemani ketika pagi, mengantar tidur dimalam hari. Indomie rebus adalah temanmu!

Terkadang emang ga ada lagi yang bisa saya makan disini. Padahal masih ada beberapa potong ikan dan pastinya sayur yang tersisa dari rantangan tadi siang. Dan keukeuh we, biar kata saya ini pemalas, tapi atas nama perut yang tak bisa kompromi maka saya rela memasak indomie. Kalau bosan, kadang saya menghayal lagi makan tahu telor, atau pecel kawi yang biar kata mahal untuk kantong mahasiswa tapi rasanya ga ada duanya. Kadang malah saya ngebayangin lagi makan sega jamblang atau nasi lengko khas daerah asal saya.

Kalo otak saya suatu saat tambah bego, ini pasti karena MSG yang terkandung didalam bumbu indomienya... doooh!

01 March 2007

Bang sms siapa ini bang...

Siang ini ia mengirimi aku sms. Tanpa isi. Mungkin karena ia tak tahu lagi harus bicara seperti apa. Kata yang mengabu dan makna yang menguap menjadi sesak asap, bukannya itu biasa bagi kita? Mungkin ia takut sesuatu, mungkin ia ragu. Ah, bisa saja itu kecelakaan. Secara tidak sengaja tombol pengiriman itu tertekan. Bahkan bisa saja bukan dia. Mungkin temannya, mungkin kakaknya atau salah satu teman mimpi yang sudah seperti saudaranya.

Siang ini ia mengirimi aku sms. Deretan angka pengirim yang masih aku kenali. Aku ngga lupa, tapi aku juga ngga hafal semuanya. Aku hanya mengenali 4 angka pertama dan 2 sisa dibelakangnya saja. Aku memang payah dalam urusan menghafal angka. Aku lebih suka menghafal muka.

Siang ini ia mengirimi aku sms. Mungkin awalnya ia akan menuliskan sesuatu disitu. Seperti "hai, apa kabar?" Namun ia urungkan. Mungkin ia berfikir akan lebih baik jika isinya diganti menjadi seperti "H41 aP4 KaB4R?" Lebih netral rasanya. Tapi mungkin ia pikir itu terlalu 4B6 sekali. Atau mungkin ia tadinya hendak menuliskan kata "kangen..." lengkap dengan 3 titik dibelakangnya. Nah kalo itu jelas tidak mungkin...