16 January 2004

Ketika aku peduli......

Aku tak pernah suka politik, tapi aku lebih nggak suka lagi ketika ada NAPI yang mencalonkan diri mereka menjadi wakil rakyat. Gila apa? mo jadi apa negara ini, bukannya nggak ada kesempatan kedua buat mereka yang pernah masuk bui karena ulah mereka di masa lalu, tapi aku pikir itu ganjaran yang tepat. Sekali saja anda masuk bui, anda harus menerima akibatnya seumur hidup.

Dan ketika baca pertama kali berita ini di detik.com, Otak ini langsung aja merespon, brengsek banget sih. Apa nggak ada cara lain untuk jadi kaya tanpa nipu-nipu? dah gitu panita pemilu nggak bisa ngapa-ngapain lagi.... goblok semua!

Pernah ada yang cerita, kalo kita masuk bui hanya ada tiga jalan yang bakal kita tempuh untuk sisa hidup kita.... yang pertama jadi penjahat yang lebih berbahaya lagi, karena katanya penjara adalah Institut untuk para penjahat saling bertukar ilmu mereka, hanya saja Institut ini tidak mengeluarkan ijazah, mungkin cuman tato yang dianggap legalitas seseorang pernah masuk penjara.

Yang kedua adalah menjadi HOMO. Tanpa wanita, mereka yang telah dihukum sekian tahun tentunya bakalan jadi orang-orang yang berlibido tinggi.... nggak kuat menahan godaan. Liat sesuatu yang berlobang .... langsung mereka embat. Yang terakhir adalah gabungan antara kedua pekerjaan tersebut.....