Luka datang lagi menyapa. Kami duduk bersama didepan beranda dan saling bertukar cerita. Kali ini ia datang begitu saja tanpa berita. Tanpa surat dan telegram terlebih dahulu, begitu mendadaknya ia mengetuk pintu. Tiga kali saja, tapi terasa seperti selamanya.
2 comments:
Kita semua memang waktu yang berputar khusus hanya untuk diri kita sendiri. Selamanya kadang hadir dalam momen yang terlalu cepat menyingkir. I wonder why :)
kok terdengar pasrah sekali ya Han?
*memutus nama loe jadi "han" rasanya kok jadi aneh...*
Post a Comment