25 September 2007

Ia

Hidupnya mengkerucut. Rumah dan tempat kerjanya saja. Tak lagi ada jadwal untuk pergi ke taman kota atau sekedar berbincang ringan dengan senja. Ritual yang sama setiap harinya. Ia mungkin merasa jenuh, mungkin merasa semua terlihat berputar begitu cepat sementara ia hanya terpasak tetap ditengah bumi.

Ia ingin mengeluh. Tapi itu akan membuatnya terlihat begitu lemah. Ia tentu tak ingin terlihat lemah. Ia belum siap berjalan dengan cara dipapah. Ia urung mengeluh. Ia menyumpah-serapah lalu ia berhenti sebentar untuk mencari tahu apa yang salah.

Bangun pagi. Memandang jendela. Masuk ke kamar mandi. Menyikat gigi. Wangi sabun mandi. Mengeringan dengan handuk. Berganti pakaian. Melihat pesan pada layar telepon genggam. Mencari sarapan pagi. Bersiap untuk pergi

.....mencari mati.

No comments: