23 November 2007

Kaya


Aku ingin kaya. Bukan kaya yang biasa-biasa saja. Bukan juga kaya yang seperti apa adanya. Bukan seperti kaya-kaya yang dihampar , berbaring menggelpar didepan sebuah pasar. Bukan juga kaya yang seperti anak-anak SD itu selalu dibawa pulang. Aku ingin kaya yang bukan seperti biasanya.


Pernah suatu hari, bapak membawa serta kaya pulang ke rumah. Kaya terlihat sangat cantik! Seperti ada belasan lampu petromak tepat bersinar dibelakangnya. Tidak pernah aku melihat sesuatu yang lebih bersinar dan menyilaukan seperti kaya. Setiap hari aku diajaknya bermain. Berlari. Kemana aku pergi ia selalu ingin ikut.


Tapi ternyata kaya harus pergi. Ia takut karena banyak orang mulai mengenali siapa kaya yang sebenarnya. Mereka menginginkan kaya seperti kami mencintai kaya. Tapi kaya enggan dibagi. Kaya akan terlihat kurang bersilau ketika kami membawa "ka" sementara mereka membawa "ya". Tidak. Kaya tidak akan terbagi. Agar indahnya dapat abadi.


Aku ingin kaya. Hanya kaya.


No comments: