21 November 2006

Logika absen hari ini

Logika absen hari ini. Dia kembali terkena radang flu bingung. Ini sudah yang kesekian kalinya dalam satu bulan ini. Teman sebangkunya, si Akal Sehat, pernah bilang bahwa belakangan ini dia bekerja terlalu giat. Keadaan yang memaksa dia. Memaksakan untuk terus memilah pilihan yang sebenarnya adalah bukan pilihan.

Logika tidak masuk kelas hari ini. Mimpi sangat senang mendengarnya. Dia memang selalu iri pada Logika. Dia iri karena Logika punya banyak sekali teman. Dia iri karena Logika adalah murid kesayangan bapak guru Sang Pribadi. Mimpi iri, karena dia merasa dialah yang punya semuanya, dia punya baju yang lebih bagus daripada baju yang selalu dipakai Logika setiap harinya. Jika Logika tak ada, dialah yang akan menampuk semua kuasa. Dia baru bisa bicara, karena tak ada lagi Logika yang akan mematahkan kalimat-kalimatnya.

Logika sakit hari ini. Rasa merasa sangat kehilangan. Mereka memang bukanlah teman akrab. Hanya sekali dua kali mereka pulang bersama. Kadang Rasa tidak bisa dimengerti oleh Logika. Begitu pula sebaliknya. Hanya saja Rasa adalah orang yang tidak terlalu percaya diri untuk berjalan pulang sendirian. Si Pikiran Buruk yang notabene naksir Rasa mati-matian akan selalu menunggu dengan setia disudut persimpangan jalan pulang. Jika Logika ada, dia tak akan berbuat macam-macam. Rasa juga orang yang gampang sekali terpengaruh, gampang sekali dimanipulatif. Dia serapuh istana pasir, satu ombak bergulung, hilang semua mengapung.

Logika tak ada hari ini. Kami semua akan menjenguknya siang ini. Uang sumbangan dikumpulkan untuk membeli buah-buahan yang diperlukan. Kami semua menyumbang. Kami ingin membawakan untuknya buah realita. Buah yang sebenarnya pahit sekali untuk dimakan. Tapi itu akan membuatnya sehat. Akan membuatnya mampu kembali untuk memulihkan diri.

Logika absen lagi kali ini.

No comments: