08 January 2007

ini posting ke 100

Bagus Dhanar Dhana, Christopher Bollemeyer dan Eno Gitara Ryanto. Mereka lebih terkenal dengan sebutan Netral. Yang satu botak, yang satu serem yang satunya lagi ngepunk abis. Dan semuanya sinting. Cukup sinting untuk bicara..

Dulu aku sempat beli album pertama mereka. Album Wa...lah. Ketika itu masih ada Miten ama Bimo menemani si Bagus. Album yang masih sangat ajaib buat telingaku. Coba cari dan dengar "lagu rindu", "bulan" atau "3 dini hari". Miten emang brengsek. Setiap melodi rif dan isi-isian (ketika aku masih di mayday kami menyebutnya dengan kata lik-lik-an) bener-bener enak banget buat didengar. Album terbaik netral. Pernah juga aku nonton aksi akustik mereka, di AN-TV jaman baheula. Hanya ada satu kata, KerenAbis.

Kenapa sih aku pengen nulis soal netral? Karena (yey dijawab sendiri) untuk sehari ini playlist winampku hanya berisikan 2 lagu saja. Sorry dan Terbang tenggelam. Lagu yang kontradiktif satu sama lain buatku. Pernah pada suatu masa seseorang menuliskan lirik lagu terbang tenggelam, khusus untuk aku konsumsi sendiri, sembari berkata... "coba denger terbang tenggelamnya netral deh, liriknya katro, tapi karena si Bagus yang nyanyi jadi terdengar ajaib". Sementara sekarang, giliran aku yang berkata....

"Coba loe denger Sorry-nya netral deh, liriknya katro, tapi karena si Bagus yang nyanyi jadi terdengar ajaib"

2 comments:

Restituta Arjanti said...

nda punya lagunya, win... emang liriknya gimana? kok jd ajaib? :p

writer said...

jangan ah... tulisan saya jelek...

*seperti orang yang didaulat nyanyi,tapi malu-malu karena suara pas-pasan*